11/29/2009

DEMA SERAHKAN BANTUAN LANGSUNG

Dewan Mahasiswa (Dema) IAIN Imam Bonjol Padang menyerahkan bantuan langsung sebesar Rp.18.312.200 kepada mahasisawa korban gempa, Sabtu (21/11). Bantuan berasal dari sumbangan beberapa isntansi diantaranya IAIN Ariniri Banda Aceh sebesar12 juta rupiah, UIN Suska Riau sebesar 5 juta rupiah,dana kumpulan 1000 bersama Dema sebesar Rp1.118.000, dan bantuan sukarela dari mahasiswa sebesar Rp. 132.200. Dewi Suryani selaku bendahara Dema menyatakan bantuan yang terkumpul diberikan langsung melalui dema dan diterima secara simbolis oleh ketua Dema, Aldomi Putra.

Bantuan diserahkan langsung kepada mahasiswa yang rumahnya rusak berat sebesar 70ribu rupiah perorang. Mursani, salah seorang mahasiswa korban gempa yang tangannya diamputasi, menerima bantuan sebesar 1juta rupiah. Penyerahan bantuan dimulai sejak Kamis (9/11), bekerja sama dengan UKM Musik. (Meri Anggraini)
Selengkapnya...

11/22/2009

BSI GAGAL GELAR SEMINAR

HMJ BSI Fakultas Adab gagal adakan seminar sastra, Rizki Eka Putra selaku ketua panitia terlihat panik ketika di wawancarai suara kampus, mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Semester V ini kaget saat di tanya soal seminar yang akan mereka gelar rabu (18/11)kemaren tidak jadi di gelar, ia menjelaskan seminar sastra yang akan mendatangkan sastrawan ternama SUMBAR Gus TF Sakay sebagai narasumber ini tak jadi di gelar karna ancaman akan adanya demo yang berlangsung selasa (17/11) lalu.

Firdaus, selaku ketua HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Bahasa Dan Sastra Inggris ini menuturkan alasan tidak jadinya acara seminar tersebut tidak jauh berbeda dari Rizki, mereka takut ketika kita nantinya sedang melangsungkan seminar tiba-tiba kebisingan demo mahasiswa terjadi lagi, "pasti semua peserta tidak akan konsentrasi dan pasti akan bergabung dengan komplotan pendemo IAIN, dan akhirnya seminar ini tidak akan maksimal, makanya seminar ini kami undur", ucapnya.

Gus TF Sakay, ketika di wawancarai via Telfon kamis (19/11) malam, menyatakan sedikit kecewa, tapi tidak sepenuhnya salah panitia, Gus TF malah menyesalkan sikap rektor yang di anggap kurang jentel dalam menghadapi mahasiswa. Sakai tidak keberatan jika di undang lagi ke acara seminar seperti sebelumnya, "saya akan telfon dulu jikalau saya sudah punya waktu yang tidak bentrok dengan aktifitas saya", ujarnya di akhir pembicaraan. (Hanifah Elfani Habib).
Selengkapnya...

SEMINAR EL FATHAN: “MENAJEMEN DAN KIAT SUKSES KULIAH DI PERGURUAN TINGGI”

Minggu (15-11-2009) kemaren Tim El Fathan Learning Center mengadakan seminar dengan tema “Menajemen dan Kiat Sukses Kuliah di Perguruan Tinggi”. Acara yang berlangsung dari jam 08.00-13.00 WIB ini dibuka oleh Okama Hendra selaku pimpinan lembaga di SC lantai dua.

Dalam acara tersebut Dr.H. Gusril Kenedi,M.Pd memaparkan makalah yang berjudul “Startegi Belajar di Perguruan Tinggi”.


Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dari tim El Fathan tentang “Motivasi Internal” yang disampaikan oleh Rifki Hidayat dan “Quantum Learning” yang disampaikan oleh Rina Nurlaili.

Ketika diwawancarai Suara Kampus seusai memberikan materi Gusril Kenedi menyatakan bahwa animo peserta seminar sangat luar biasa. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa kesuksesan suatu acara sebenarnya tergantung pada sejauh mana kesungguhan untuk mengangkat acara tersebut. Dan hal ini patut diapresiasi sebagai wujud dari kreativitas mahasiswa.(Efi Salinda)
Selengkapnya...

11/17/2009

MAHASISWA TUNTUT REKTOR

Ratusan mahasiswa IAIN Imam Bonjol menggelar demonstrasi Selasa (17/11/2009), mereka mengecam sikap rektor yang kurang tanggap melakukan rekonstruksi kampus yang rusak akibat gempa yang ditaksir 38 milyar rupiah. Selain berorasi, dalam aksi yang di mulai pukul 10.00 WIB di kampus IAIN Lubuk Lintah itu para mahasiswa juga membubarkan proses perkuliahan, dan meminta mahasiswa lain bergabung mendemo Rektor IAIN Imam Bonjol, Sirajjudin Zar. Aksi mahasiswa tergabung dalam senat masing-masing fakultas, DEMA (Dewan Mahasiswa) dan beberapa lembaga kampus. Mahasiswa menuntut rektor membatalkan studi komparatif, dan mengalihkan dananya untuk mahasiswa yang menjadi korban gempa. “studi komparatif ini kenapa diadakan saat kita sedang dalam suasana gempa”. ujar Al Amin, Senat Fakultas ADAB menyayangkan keberangkatan pihak rektorat ke Jogya padahal banyak mahasiswa yang menjadi korban gempa dan belum tersentuh bantuan sehingga beberapa mereka sulit kuliah.

Ada delapan point yang menjadi tuntutan mahasiswa dalam aksi tersebut: 1. Batalkan study comperatif 2. Alihkan dana study comperatif untuk korban gempa 3. Tindak lanjuti hasil audiensi 4. Transparansi keuangan 5. Realisasikan dana dari donator 6. Perbaiki infrastruktur kampus 7. Lakukan tinjauan ulang gedung IAIN 8. Pedulikan nasib mahasiswa.

Hal lain yang menjadi tuntutan mahasiswa mengenai tindak lanjut Rektor terhadap audiensi mahasiswa 8 April 2009 lalu tentang berbagai polemik kampus. Diantaranya, keamanan kampus, aplikasi pratikum yang tidak jelas pada beberapa jurusan yang tak pratikum, kebersihan dan WC kampus yang tak layak.

Koordinator lapangan aksi Adi Matrost juga mendesak rektorat mempercepat renovasi dan rekonstruksi gedung IAN, karena sebagian ruangan perkuliahan masih rusak. "Kami juga meminta gedung-gedung darurat untuk perkuliahan," kata Adi Matrost, Mahasiswa gagal menemui rektor menjawab tuntutan mereka. Dari informasi Pembantu Rektor III bidang Kemahasiswaan, Salmadanis, mengatakan kalau rektor sedang menuju IAIN Araniri menghadiri sebuah acara dan kembali hari senin depan. "Kalau belum ada keputusan dari pihak rektorat kami akan mogok kuliah dan kembali berdemo," ancam mahasiswa. (Rara Handayani)
Selengkapnya...

11/16/2009

UKM KSR KEMBALI ADAKAN KEGIATAN DONOR DARAH

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) KSR kembali mengadakan kegiatan sosial transfusi darah, Senin (16/11). Kegiatan rutin yang diadakan tiga bulan sekali bertempat di depan gedung Tarbiyah – SC lama - berlangsung selama satu hari. Sejumlah mahasiswa cukup antusias mengikuti kegiatan kemanusiaan tersebut. Mereka yang mendonorkan darah terdiri dari mahasiswa yang sudah rutin mengikuti kegiatan tersebut dan mahasiswa yang memang baru pertama kali mendonorkan darahnya. Hingga senin sore, Veby Renaldo selaku ketua panitia menyebutkan ada 105 orang yang mendonorkan darahnya, 30 orang diantaranya adalah pendonor perdana.


Dari kegiatan itu sebanyak 83 kantong darah berhasil dikumpulkan, jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan kegiatan sebelumnya yang berhasil mengumpulkan 95 kantong darah, selanjutnya akan disalurkan ke Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) Padang. (Yeni Purnama Sari)
Selengkapnya...

11/15/2009

Pegawai dan Dosen Berangkat Haji

Penglepasan jemaah haji pegawai dan dosen IAIN IB Padang ke Mekah dipimpin langsung oleh Bapak Rektor Sirajuddin Zar dan dihadiri oleh Pembantu Rektor I Prof. Dr. Syafruddin Nurdin M.Pd, Rabu (4/11) lalu di ruang rektor. M. Nasir sebagai Biro Humas menyatakan pada tahun ini jemaah yang akan berangkat haji berjumlah 15 orang.


Penglepasan itu ditutup dengan penyerahan bingkisan buat jemaah haji yang diterima langsung oleh perwakilan dari rombongan Bapak Prof. Dr. Edi Syafri sebagai kepala rombongan jemaah haji asal IAIN IB Padang. Acara penglepasan tersebut hanya dihadiri oleh 12 orang jemaah haji dikarenakan jemaah haji sebagiaan besar merupakan staf pengajar tetap IAIN sehingga berbagai macam persoalan haruslah diselesaikan terlebih dahulu sebelum berangkat, termasuk urusan kewajiban terhadap mahasiswa. Jemaah haji akan berangkat ke Jeddah pada hari sabtu setelah mengikuti prosedur dan pengarahan di asrama haji Tabing kata M. Nasir. Kepergian jemaah haji IAIN kali ini cukup banyak dan kepergian tersebut akan berlangsung 45 hari terhitung sabtu 7 November 2009. Semoga keberangkatan calon jemaah haji dari IAIN IB Padang menjadi haji yang mabrur dan selamat kembali ke Padang. (Dewi dan Olivia)
Selengkapnya...

11/13/2009

Pemulihan Trauma Pasca Gempa

Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Fisika bidang keputrian mengadakan forum ‘Annisa’ dengan tema ”Pemulihan Trauma Pasca Gempa”. Acara ini diadakan di Fakultas Tarbiyah lokal F-31 pada tanggal 30 oktober lalu yang dihadiri oleh 90 orang peserta dari berbagai jurusan.

Yeffi Mariza, M. Safar. S. Kom sebagai pemateri pada forum Annisa ini menjelaskan bahwa “trauma yang dialami para mahasiswa mudah untuk dihilangkan asalkan ada keberanian dalam diri mahasiswa untuk mencobanya dan mengikhlaskan apapun yang telah terjadi. Jadi, ketika anda bertanya bagaimana caranya untuk tidak takut akan gempa dan isu-isu gempa berkembang dikalangan masyarakat, maka dekatkanlah diri anda pada yang satu yakni Allah SWT. Kita ridho menerima semua yang dikehendaki Allah, Insya Allah trauma-trauma itu akan hilang”. Sementara itu, Olivia Natalia selaku wakil sekretaris kabid Keputrian dan PGTKNA mungungkapkan bahwa acara ini sengaja diangkatkan dengan tema yang memang hangat dibicarakan. Topik gempa dan isu-isunya merupakan perbincangan seluruh masyarakat khususnya masyarakat seluruh Padang dan sekitarnya. Selain itu, Abdi Rahman selaku ketua HMP Fisika juga mengadakan wirid bulanan bersama ustadz/ustadzah yang berpengalaman, agenda ini merupakan program yang telah dirancang oleh pengurus HMP Fisika ketika Raker Muhima Prodi Fisika Juni yang lalu. (Olivia dan Dewi)
Selengkapnya...

11/04/2009

Bantuan Serbu IAIN Imam Bonjol

Hingga 30 Oktober kemarin, tiga puluh hari pasca gempa, bantuan yang telah masuk ke Satkorlak IAIN Imam Bonjol Padang ialah berupa tenda, sembako yang disalurkan langsung kepada masyarakat korban gempa di padang pariaman dan bungus, serta bantuan berupa dana.

Sumber bantuan berupa tenda yang difungsikan sebagai tempat perkuliahan, berasal dari beberapa LSM seperti Lantamal, KOREM, UNESS, BASDA Tingkat I, BASDA Kota madya, dan dari Ema Yohana, anggota DPRD kota Padang. sedangkan bantuan berupa dana datang dari UIN Pekan Baru, Karyawan Biro Kepegawaian Jakarta, Fakultas tarbiyah UIN Bandung,serta sumbangan dari dosen dan karyawan IAIN IB PAdang. menurut ketua satkorlak IAIN IB Padang, Drs.Syafrial N.DT.Bdr.Itam,M.Ag yang ditemui tim SK jumat (30/10), hingga saat ini belum ada dana yang khusus dialokasikan bagi keluarga besar IAIN yang turut menjadi korban gempa 30 september lalu, baik mahasiswa, dosen maupun karyawan. (Yeni Purnama Sari/Novera Indrawati)
Selengkapnya...

Laporan Perjalanan Tim Suara Kampus Ke Cirebon

Pada 14 Juli 2009 lalu, empat kru Suara Kampus diberangkatkan ke Cirebon dalam rangka mengikuti workshop nasional Film Dokumenter yang diadakan oleh LPM Fatsoen STAIN Cirebon. Arya Ghuna Saputra, Dapit Alexsander, dan Yeni Purnama Sari, merekalah utusan dari LPM Suara Kampus sekaligus mewakili IAIN Imam Bonjol Padang sebagai peserta, dan didampingi langsung oleh Pemred Andri El Faruqi. Peserta workshop Film Dokumenter merupakan anggota LPM se-Indonesia dengan pemateri Budi Prastowo (Dokumenter Film Maker), Imam Wahyudi (Ketua Umum IJTI), Garson Ron Ayawaila (Dokumenter Film Maker), Budi Setiawan (Ethnography Jojga), Widodo Jatmiko (Ketua Umum FDC), Khaerudin Imawan (Trans7), dan Bekti Nugroho (Dewan Pers Nasional).
Pada jadwalnya, workshop berlangsung mulai tanggal 16 hingga 19 Juli 2009.

Dikarenakan melalui jalur darat –karena keterbatasan dana transportasi-, tim SK berangkat dua hari lebih awal. Meskipun demikian, tim tetap mengalami keterlambatan dikarenakan berbagai kendala diperjalanan. Di kota Solok, Tim Suara Kampus harus menunggu bus dari Medan selama dua setengah jam. Awalnya bus dijanjikan tiba di Solok pada jam 18.30 wib. Namun pada kenyataannya bus tiba pada jam 21.00wib. Hari berikutnya, tim kembali dihadapkan dengan tantangan serupa, bus yang ditumpangi tiba-tiba saja mengalami mati mesin dan rusak cukup parah di kawasan Batu Raja Sumatera Selatan sekitar jam empat sore. Akibatnya, tim Suara Kampus dan seluruh penumpang bus terpaksa dipindahkan ke bus lain yang melintas di kawasan tersebut. Tim Suara Kampus mendapat giliran diberangkatkan pada 22.00wib. Tim akhirnya selamat menyeberang ke pulau Jawa sekitar jam sepuluh pagi. Saat itu sudah tanggal 16 juli. Ini berarti tim melewatkan materi hari pertama workshop.
Dari stasiun Gambir, tim SK berangkat menuju kota Cirebon pada jam tujuh malam dan tiba di stasiun Cirebon sekitar jam sepuluh malam. Tim sempat kewalahan diserbu tukang becak ketika baru saja keluar dari gerbang stasiun. Setelah menunggu selama setengah jam, akhirnya tim dijemput salah seorang panitia acara, Aldi Fatsoen, dengan mobilnya dan langsung dibawa ke penginapan di gedung PUSDIKLATPRI kota Cirebon. Tim SK mendapat sambutan yang cukup hangat dari kawan-kawan Fatsoen dan peserta workshop lainnya yang berasal dari Jawa dan Makassar. Tim Suara Kampus pun dijamu dengan kuliner khas Cirebon, nasi jamblang.

17 Juli adalah hari kedua workshop yang merupakan hari pertama bagi tim. Pada hari kedua ini materi yang diberikan adalah mengenai kamera video, teknik-teknik pengambilan gambar, dan praktek lapangan. Seluruh peserta workshop yang dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok batik dan kelompok rotan, langsung terjun ke lapangan mengaplikasikan teori yang sudah didapat sebelumnya, membuat film dokumenter dengan tema budaya khas Cirebon. Masing-masing kelompok berusaha mengambil gambar dengan teknik terbaik dan juga melakukan wawancara dengan para pekerja batik dan rotan untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya. Malam harinya, panitia telah menyiapkan sebuah rumah di kompleks perumahan Graha Alwita, berdampingan dengan Djati Studio, rumah sekaligus studio milik pemateri, sebagai tempat bagi peserta menerima materi selanjutnya, yaitu proses editing. Para peserta diajarkan proses meng-edit rekaman video yang telah diambil sebelumnya. Suasana belajar yang non-formal dan santai membuat proses penyampaian materi menjadi menyenangkan. Antara peserta dan pemateri saling berbaur akrab. Proses belajar editing malam itu berlangsung hingga jam sebelas malam. Dikarenakan kondisi peserta yang sudah kelelahan dan mengantuk, proses editing dilanjutkan keesokan harinya.

Pada hari ketiga workshop (18/7), proses editing kembali dilanjutkan. Setelah semuanya selesai, hasil yang berupa film dokumenter karya peserta langsung mendapat penilaian dari masing-masing pemateri. Nilai terbaik diperoleh kelompok batik.
Malam harinya, bertempat di Grage Mall Cirebon, peserta workshop diajak melihat-lihat pameran foto jurnalistik dengan tema “Eksentrik Kota” yang merupakan serangkaian acara Fatsoen Fair 2009. Pada malam itu juga diadakan acara penutupan Fatsoen fair 2009. Acara dibuka dengan sajian tari Topeng khas Cirebon diikuti serangkaian acara lainnya.

Pada tanggal 19 Juli, khusus bagi peserta yang berasal dari luar kota cirebon, seperti Padang, Makassar dan Jogja, diajak berjalan-jalan mengunjungi beberapa situs bersejarah di kota Cirebon, seperti Masjid Merah Pandjunan, keraton Kesepuhan dan situs makam Sunan Gunung Jati. Rabu (22/7), tim SK kembali ke Jakarta. Dari stasiun Cirebon tim menuju stasiun Gambir, Jakarta. Disana telah menanti Pemred Suara Kampus. Meskipun menginap di tempat terpisah, komunikasi tetap terjalin lancar diantara keempat tim Suara Kampus. Di Jakarta, tim menyempatkan diri mengunjungi beberapa senior Suara Kampus di redaksi Wartaone.com, di jln. Rs. Fatmawati. Jakarta Selatan pada Kamis (23/7) dan salah seorang senior di gedung Dewan Pers Nasional di kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat pada Jum’at (24/7), selepas melaksanakan shalat jum’at di masjid Istiqlal. Dikarenakan tekendala dana dan kondisi kesehatan salah seorang kru yang kurang baik, dua orang kru Suara Kampus terpaksa dipulangkan lebih awal dengan menggunakan jalur udara. Sementara dua kru lainnya menyusul beberapa hari berikutnya.(Yeni Purnama Sari)
Selengkapnya...

About Me

Foto Saya
suarakampus-online
Lihat profil lengkapku

Buku Tamu


ShoutMix chat widget
 

Copyright © 2009 by Media Online Suara Kampus