11/04/2009

Laporan Perjalanan Tim Suara Kampus Ke Cirebon

Pada 14 Juli 2009 lalu, empat kru Suara Kampus diberangkatkan ke Cirebon dalam rangka mengikuti workshop nasional Film Dokumenter yang diadakan oleh LPM Fatsoen STAIN Cirebon. Arya Ghuna Saputra, Dapit Alexsander, dan Yeni Purnama Sari, merekalah utusan dari LPM Suara Kampus sekaligus mewakili IAIN Imam Bonjol Padang sebagai peserta, dan didampingi langsung oleh Pemred Andri El Faruqi. Peserta workshop Film Dokumenter merupakan anggota LPM se-Indonesia dengan pemateri Budi Prastowo (Dokumenter Film Maker), Imam Wahyudi (Ketua Umum IJTI), Garson Ron Ayawaila (Dokumenter Film Maker), Budi Setiawan (Ethnography Jojga), Widodo Jatmiko (Ketua Umum FDC), Khaerudin Imawan (Trans7), dan Bekti Nugroho (Dewan Pers Nasional).
Pada jadwalnya, workshop berlangsung mulai tanggal 16 hingga 19 Juli 2009.

Dikarenakan melalui jalur darat –karena keterbatasan dana transportasi-, tim SK berangkat dua hari lebih awal. Meskipun demikian, tim tetap mengalami keterlambatan dikarenakan berbagai kendala diperjalanan. Di kota Solok, Tim Suara Kampus harus menunggu bus dari Medan selama dua setengah jam. Awalnya bus dijanjikan tiba di Solok pada jam 18.30 wib. Namun pada kenyataannya bus tiba pada jam 21.00wib. Hari berikutnya, tim kembali dihadapkan dengan tantangan serupa, bus yang ditumpangi tiba-tiba saja mengalami mati mesin dan rusak cukup parah di kawasan Batu Raja Sumatera Selatan sekitar jam empat sore. Akibatnya, tim Suara Kampus dan seluruh penumpang bus terpaksa dipindahkan ke bus lain yang melintas di kawasan tersebut. Tim Suara Kampus mendapat giliran diberangkatkan pada 22.00wib. Tim akhirnya selamat menyeberang ke pulau Jawa sekitar jam sepuluh pagi. Saat itu sudah tanggal 16 juli. Ini berarti tim melewatkan materi hari pertama workshop.
Dari stasiun Gambir, tim SK berangkat menuju kota Cirebon pada jam tujuh malam dan tiba di stasiun Cirebon sekitar jam sepuluh malam. Tim sempat kewalahan diserbu tukang becak ketika baru saja keluar dari gerbang stasiun. Setelah menunggu selama setengah jam, akhirnya tim dijemput salah seorang panitia acara, Aldi Fatsoen, dengan mobilnya dan langsung dibawa ke penginapan di gedung PUSDIKLATPRI kota Cirebon. Tim SK mendapat sambutan yang cukup hangat dari kawan-kawan Fatsoen dan peserta workshop lainnya yang berasal dari Jawa dan Makassar. Tim Suara Kampus pun dijamu dengan kuliner khas Cirebon, nasi jamblang.

17 Juli adalah hari kedua workshop yang merupakan hari pertama bagi tim. Pada hari kedua ini materi yang diberikan adalah mengenai kamera video, teknik-teknik pengambilan gambar, dan praktek lapangan. Seluruh peserta workshop yang dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok batik dan kelompok rotan, langsung terjun ke lapangan mengaplikasikan teori yang sudah didapat sebelumnya, membuat film dokumenter dengan tema budaya khas Cirebon. Masing-masing kelompok berusaha mengambil gambar dengan teknik terbaik dan juga melakukan wawancara dengan para pekerja batik dan rotan untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya. Malam harinya, panitia telah menyiapkan sebuah rumah di kompleks perumahan Graha Alwita, berdampingan dengan Djati Studio, rumah sekaligus studio milik pemateri, sebagai tempat bagi peserta menerima materi selanjutnya, yaitu proses editing. Para peserta diajarkan proses meng-edit rekaman video yang telah diambil sebelumnya. Suasana belajar yang non-formal dan santai membuat proses penyampaian materi menjadi menyenangkan. Antara peserta dan pemateri saling berbaur akrab. Proses belajar editing malam itu berlangsung hingga jam sebelas malam. Dikarenakan kondisi peserta yang sudah kelelahan dan mengantuk, proses editing dilanjutkan keesokan harinya.

Pada hari ketiga workshop (18/7), proses editing kembali dilanjutkan. Setelah semuanya selesai, hasil yang berupa film dokumenter karya peserta langsung mendapat penilaian dari masing-masing pemateri. Nilai terbaik diperoleh kelompok batik.
Malam harinya, bertempat di Grage Mall Cirebon, peserta workshop diajak melihat-lihat pameran foto jurnalistik dengan tema “Eksentrik Kota” yang merupakan serangkaian acara Fatsoen Fair 2009. Pada malam itu juga diadakan acara penutupan Fatsoen fair 2009. Acara dibuka dengan sajian tari Topeng khas Cirebon diikuti serangkaian acara lainnya.

Pada tanggal 19 Juli, khusus bagi peserta yang berasal dari luar kota cirebon, seperti Padang, Makassar dan Jogja, diajak berjalan-jalan mengunjungi beberapa situs bersejarah di kota Cirebon, seperti Masjid Merah Pandjunan, keraton Kesepuhan dan situs makam Sunan Gunung Jati. Rabu (22/7), tim SK kembali ke Jakarta. Dari stasiun Cirebon tim menuju stasiun Gambir, Jakarta. Disana telah menanti Pemred Suara Kampus. Meskipun menginap di tempat terpisah, komunikasi tetap terjalin lancar diantara keempat tim Suara Kampus. Di Jakarta, tim menyempatkan diri mengunjungi beberapa senior Suara Kampus di redaksi Wartaone.com, di jln. Rs. Fatmawati. Jakarta Selatan pada Kamis (23/7) dan salah seorang senior di gedung Dewan Pers Nasional di kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat pada Jum’at (24/7), selepas melaksanakan shalat jum’at di masjid Istiqlal. Dikarenakan tekendala dana dan kondisi kesehatan salah seorang kru yang kurang baik, dua orang kru Suara Kampus terpaksa dipulangkan lebih awal dengan menggunakan jalur udara. Sementara dua kru lainnya menyusul beberapa hari berikutnya.(Yeni Purnama Sari)

Comments :

0 komentar to “Laporan Perjalanan Tim Suara Kampus Ke Cirebon”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by Media Online Suara Kampus